MENGENAL KAJIAN BARAT ORIENTALISME TERHADAP ALQURAN


Sumber: pinterest

Oleh : Laaraibafiih

Alquran adalah kalamullah al Mujiz Munazzal ila Nabi Muhmmad Shollahu alahi Wassalam. Kalam dalam arti kebahasaan bias diartikan sebagai “ucapan” namun pada dlohirnya kita tidak bisa mempresetasikan hakikat wujud semestinya dengan apa arti ucapan itu, karena jika kita mempercayai ucapan yang dimaksud adalah sama dengan hal yang dilakukan manusia, maka itu sangat bertentangan dengan sifat Allah, mukhalafatu lil hawadisi. Maka disini, sebegitu pentingnya sebuah penafsiran. Penafsiran yang dilakukan oleh kalangan Islam maupun non-muslim.

Orientalisme mengacu pada dua suku arti, oriental dan -isme. Secara luas orientalisme yaitu, sebuah pemahaman/pandangan dari seorang pengkaji sastra. Pada umumnya, Orientalisme Alquran dipandang sebagai sekumpulan pengkaji keilmuan Alquran . Baik yang bersifat negatif dengan maksud mencari-cari celah yang ada di Alquran, ataupun positif seorang pengkaji yang tertarik pada Alquran dan hendak mempelajari tentang kebenaran yang ada pada Alquran.

Penilaian kalangan muslim pada sosok orientalis terbilang sangat berhati-hati, dalam artian sangat mewaspadai adanya orientalisme. Namun, cara pandang ini tidak sedikit juga menolaknya. Pengkaji Alquran idealnya adalah seorang muslim yang bertekad mendalami alquran untuk mencapai batas diri mengenal Allah. Hanya saja, seringkali yang terlihat justru kalangan orientalislah yang sangat berantusias dalam mengkaji Alquran.

Sebuah fenomena Alquran dipelajari oleh berjuta ribu umat manusia, mempelari keajaiban isi dari Alquran. Inilah salah satu sisi yang memperlihatkan daya tarik seorang orientalis antusian mengkaji Alquran. Dari kalangan mereka ada yang mempercayai dan kemudian masuk islam, ada juga yang mempercayai hanya saja belum dibuka kan hidayah oleh Allah untuk masuk Islam. Ada pula yang tidak mempecayai dan non-muslim, macam-macam yang terakhir inilah menjadi pembicaraan dikalangan orang awam. Padahal mempelajari tentang orientalis pada sisi yang baiknya adalah menjadi acuan seorang muslim untuk berpacu mendalam agama dan memposisikan diri menjadi banteng yang kokoh dalam memperjuangkan islam, terutama Alquran. Secara keilmuan, sebuah diskusi dalam satu forum akan menjadi kritik dan auto kritik yang bagus dalam mengkaji Alquran sesuai dengan tiap-tiap zamnnya.

Diantara orientalis selain mereka yang berniat negatif. Sebagian dari mereka justru membuka khazanah keislaman dan mendukung adanya Islam. Seperti emile Dermenghem, Regis Blachere, Ignaz Goldziher yang terkenal dengan karangannya berupa Madzhab Tafsir, dan lain sebagainya. Dalam beberapa pemikiran orientalis pun mempengaruhi persepsi dan pemikiran dikalangan tokoh islam seperti kitab Tafsir wal Mufassirun karya Adz-Dzahabi yang terinpirasi dari Ignaz Goldziher.

Orientalisme membuahkan pemikiran yang mempunyai perspektif berbeda-beda. Baik dari segi positif maupun negatif. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk mengkaji Alquran yang sebenarbenarnya, agar dapat menjaga dan melestarikan Alquran dan menjaring penafsiran Alquran dengan cermat.

Artikel Terkait

Posting Komentar